Friday, November 23, 2012

Desain Laboraturium IPA Fisika Untuk SMA


PENDAHULUAN
Latar Belakang
      Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah  penting. Pendidikan juga harus sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut, maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah haruslah memenuhi standar pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktek, dan tenaga laboratorium yang kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah ada beberapa macam yaitu laboratorium Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium komputer. Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah labotarorium Fisika.

Rumusan Masalah
Bagaimanakah desain laboraturium yang memenuhi standar nasional?

Tujuan
          Untuk mengetahui kriketeria desain Lab Fisika yang baik dan benar sesuai SNI.










PEMBAHASAN
DESAIN DAN FASILITAS LABORATORIUM
SEKOLAH MENENGAH ATAS
1.      Pengertian Laboratorium
Pembelajaran IPA yang efektif menuntut pembelajaran konsep dan sub-konsep yang berfokus pada pengembangan keterampilan proses melalui penelitian sederhana, percobaan, demontrasi dan sejumlah kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah  Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwastandar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah.
Laboratorium merupakan tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat berupa ruang tertutup, kamar atau ruang terbuka, atau kebun. Berdasarkan Depdikbud dalam Supriatna (2008), dalam pengertian yang terbatas, laboratorium merupakan suatu  ruang tertutup dimana percobaan/eksperimen dan penelitian yang dilakukan. Laboratorium dilengkapi sejumlah peralatan yang dapat digunakan siswa untuk melakukan eksperimen  atau percobaan dalam sains, melakukan pengujian dan analisis, melangsungkan  penelitian ilmiah, ataupun paraktek pembelajaran dalam sains.
2.      Fungsi Laboratorium Fisika
Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Fungsi laboratorium yaitu sumber belajar dan mengajar, metode pengamatan dan metode percobaan, prasarana pendidikan, media proses belajar mengajar.
Dalam Syafriani (2011), secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
(1)   Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
(2)   Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
(3)   Memberikan dandan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
(4)   Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
(5)   Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuan.
(6)   Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.
Sebagai tambahan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia  Nomor 40 Tahun 2008, adapun fungsi laboratorium fisika yaitu sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas sehingga pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan baik.
3.      Standar Laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Untuk standar laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas diatur dalam Permendiknas No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), yakni:
(1)   Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
(2)   Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m.
(3)   Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
(4)   Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
No.
Jenis
Rasio
Deskripsi
1.         
Perabot
1.1      
Kursi
1 buah/peserta didik,
ditambah 1 buah/guru
Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan.
1.2      
Meja kerja

1 buah/7 peserta didik

Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok maksimum 7 orang.
1.3      
Meja demonstrasi didemonstrasikan.
1 buah/lab Kuat dan stabil.

Luas meja memungkinkan
untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan
seluruh peserta didik dapat
mengamati percobaan yang
1.4      
Meja persiapan

1 buah/lab
Kuat dan stabil.
Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi percobaan.
1.5      
Lemari alat

1 buah/lab
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
1.6      
Lemari bahan

1 buah/lab
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat.
1.7      
Bak cuci

1 buah/2 kelompok, ditambah 1 buah di ruang
persiapan.
Tersedia air bersih dalam
jumlah memadai.
2.         
Peralatan Pendidikan
1.         
Bahan dan Alat Ukur
Dasar:


2.1.1 
Mistar

6 buah/lab
Panjang minimum 50 cm,
skala terkecil 1 mm
2.1.2 
Rolmeter

6 buah/lab
Panjang minimum 10 m,
skala terkecil 1 mm
2.1.3 
Jangka sorong
6 buah/lab
Ketelitian 0,1 mm.
2.1.4 
Mikrometer
6 buah/lab
Ketelitian 0,01 mm.
2.1.5 
Kubus massa sama

6 set/lab
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
2.1.6 
Silinder massa sama

6 set/lab
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
2.1.7 
Plat

6 set/lab
Terdapat kail penggantung,
bahan logam 4 jenis.
2.1.8 
Beban bercelah

10 buah/lab
Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa,
terdapat fasilitas pengait.
2.1.9 
Neraca
1 buah/lab
Ketelitian 10 mg.
2.1.10          
Pegas

6 buah/lab
Bahan baja pegas,
minimum 3 jenis.
2.1.11          
Dinamometer
(pegas presisi)

6 buah/lab
Ketelitian 0,1 N/cm.
2.1.12          
Gelas ukur

6 buah/lab
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml.
2.1.13          
Stopwatch
6 buah/lab
Ketelitian 0,2 detik.
2.1.14          
Termometer

6 buah/lab
Tersedia benang penggantung.
Batas ukur 10-110 0C.
2.1.15          
Gelas Beaker

6 buah/lab
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml,
terdapat tiga variasi volume.
2.1.16          
Garputala Bahan baja.

6 buah/lab
Minimum 3 variasi frekuensi.
2.1.17          
Multimeter AC/DC
10 kilo ohm/volt

6 buah/lab
Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.
2.1.18          
Kotak potensiometer

6 buah/lab
Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.
2.1.19          
Osiloskop
1 set/lab
Batas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y,
tegangan masukan 220 volt,
dilengkapi probe intensitas,
tersedia buku petunjuk.

2.1.20          
Generator frekuensi
6 buah/lab
Frekuensi luaran dapat diatur
dalam rentang audio.
Minimum 4 jenis bentuk
gelombang dengan catu daya
220 volt.
Mampu menggerakkan speaker daya 10 watt.

2.1.21          
Pengeras suara
6 buah/lab
Tegangan masukan 220 volt,
daya maksimum keluaran
10 watt.
2.1.22          
Kabel penghubung
1 set/lab
Panjang minimum 50 cm,
dilengkapi plug diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih,
masing-masing 12 buah.
2.1.23          
Komponen elektronika
1 set/lab
Hambatan tetap antara
1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt masing-masing 30 buah, mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan lampu neon masing-masing minimum 3 macam.
2.1.24          
Catu daya
6 buah/lab
Tegangan masukan 220 V,
dilengkapi pengaman,
tegangan keluaran antara
3-12 V, minimum ada 3 variasi tegangan keluaran.
2.1.25          
Transformator
6 buah/lab
Teras inti dapat dibuka.
Banyak lilitan antara
100-1000.
Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.
2.1.26          
Magnet U
6 buah/lab

2.         
Alat Percobaan:
2.2.1 
Percobaan Atwood Percobaan Kereta dan
Pewaktu ketik
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB.
Minimum dengan 3 kombinasi nilai massa beban.
Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB.
2.2.2 
Percobaan Papan Luncur
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok minimum dengan tiga nilai
koefisien gesekan.
2.2.3 
Percobaan Ayunan
Sederhana atau  Percobaan Getaran pada Pegas

6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena ayunan dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
panjang ayunan dan tiga nilai
massa beban.
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena getaran dan memberikan data pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
konstanta pegas dan tiga nilai
massa beban.
2.2.4 
Percobaan Hooke
6 set/lab
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum Hooke dan menentukan minimum 3 nilai konstanta pegas.
2.2.5 
Percobaan Kalorimetri
6 set/lab
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum kekekalan energi panas serta menentukan kapasitas panas kalorimeter dan kalor jenis minimum tiga jenis logam.
Lengkap dengan pemanas,
bejana dan kaki tiga, jaket
isolator, pengaduk dan
termometer.
2.2.6 
Percobaan Bejana
Berhubungan
6 set/lab
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum fluida statik dan dinamik.
2.2.7 
Percobaan Optik
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena sifat bayangan dan memberikan data tentang keteraturan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, lensa cekung, dan lensa cembung.
Masing-masing minimum dengan tiga nilai jarak fokus.
2.2.8 
Percobaan Resonansi
Bunyi
atau
Percobaan Sonometer
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena resonansi dan memberikan data kuantisasi panjang gelombang, minimum untuk tiga nilai
frekuensi.
6 set/lab
Mampu memberikan data
hubungan antara frekuensi
bunyi suatu dawai dengan
tegangannya, minimum untuk
tiga jenis dawai dan tiga nilai
tegangan.
2.2.9 
Percobaan Hukum Ohm
6 set/lab
Mampu memberikan data
keteraturan hubungan antara
arus dan tegangan minimum
untuk tiga nilai hambatan.
2.2.10          
Manual percobaan
6 buah/percobaan

3.         
Media Pendidikan
3.1      
Papan tulis
1 buah/lab
Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas.
4.         
Perlengkapan Lain
4.1      
Soket listrik
1 9 buah/lab
soket di tiap meja peserta
didik, 2 soket di meja demo,
2 soket di ruang persiapan.
4.2      
Alat pemadam kebakaran
1 buah/lab
Mudah dioperasikan
4.3      
Peralatan P3K
1 buah/lab
Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
4.4      
Tempat sampah
1 buah/lab
-
4.5      
Jam dinding
1 buah/lab
-

4.      Desain Laboratorium Fisika
Ruangan laboratorium fisika dibagi menjadi beberapa ruangan yaitu;
  • Ruang persiapan
  • Ruang penyimpanan
  • Ruang gelap
  • Ruang timbang
  • Ruang praktikum
  • Kebun sekolah (rumah kaca)
Dalam Fitriyana (2011), ada dua desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe klasikal dan tipe kelompok.
Desain Laboratorium Fisika Tipe Klasikal











Desain Laboratoriun Fisika Tipe Kelompok









Fasilitas Laboratorium
Dalam wujud dan pelaksanaanya, laboratorium tidak hanya harus mempunyai desain khusus namun untuk dalam pelaksaan dan penggunaannya laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas standar yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang harus dipenuhi atau dimiliki dalam sebuah laboratorim adalah sebagai berikut :
A. Instalasi listrik
·         Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
o   Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di ruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan atau gudang
o   Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi, eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
o   Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium, yaitu untuk pemasangan mesin tik elektronik atau komputer.
·         Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel, sikring, lampu, saklar dan stop kontak, lebih baik kalau dilengkapi dengan stabiliser.
·         Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit ruangan, dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.

B. Instalasi air
·         Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
·         Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran airnya.
·         Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak cuci di pasang di ruang guru, di bagian pinggir ruang praktikum, di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di dekat meja praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang persiapan dan di gudang.

C. Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanans bunsen seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.

D. Mabeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti yang akan dikemukakan berikut ini :
  Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan dan meja tulis.
Ø  Meja praktikum
·         Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
·         Satu meja untuktuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai 4 orang siswa.
·         Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
·         Dilengkapi dengan instalasi listrik.
·         Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya.

Ø  Meja demonstrasi
·         Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
·         Dipasang di bagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
·         Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200 cm.
·         Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
·         Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.

Ø  Meja persiapan
·         Untuk guru dan atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.
·         Dipasang di ruang persiapan.
·         Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
·         Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
Ø  Meja tulis
Ø  Untuk guru.
·         Di pasang di ruang guru di laboratorium.
·         Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, lengkap dengan laci-lacinya

Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru dan kursi praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran di laboratorium.
·         Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan.
·         Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50 cm dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm.
·         Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara berisik ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet.

Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan lemari administrasi.
Ø  Lemari alat
·         Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat laboratorium.
·         Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi yang disimpan di ruang penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum.
·         Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum, juga dapat digunakan sebagai meja praktikum, misalnya untuk percobaan yang menggunakan instalasi gas..
·         Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus terbuat dari bahan yang kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya tidak dari partikel blok atau tripleks dan multiplek yang terlalu tipis.
·         Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat-alat biasanya berupa pintu geser.
·         Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya terbuat dari kaca, agar mudah dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya.
·         Pintu lemari alat-alat harus dilengkapi dengan kunci yang menjamin keamaan alat-alat di dalamnya.
·         Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang untuk memudahkan penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang tersedia.   

Ø  Lemari administrasi
·         Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan segala format
·         administrasi laboratorium.
·          Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam, dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat.
·         Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah lemari alat.
·         Lemari ini disimpan di ruang guru, dan diberi kunci.

Ø  Lemari buku
·         Digunakan untuk menyimpan berbagai buku    kepustakaan laboratorium.
·         Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak dikunci, agar setiap pengguna laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan di dalmnya.
·         Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.

  Rak
·         Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-alat.
·         Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu.
·         Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan, dan di ruang guru
 Loker
·         Loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk menyimpan buku dan tas siswa di dalam laboratorium.
·         Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum.
·         Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kota dari sekat-sekat dan tahap-tahap tanpa pintu.
·         Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal untuk siswa.
·         Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa. 







PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah di atas yaitu;
1.      Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
2.      laboratorium fisika berfungsi Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas.
3.     Perlengkapan yang harus dimiliki suatu laboratorium fisika yaitu perabot, alat peraga pendidikan, perkakas, kotak PPPK beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat pembersih , dan kumpulan buku.
4.      Ada du jenis desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe kalasikal dan desain laboratorium fisika tipe kelompok.
5.      Suatu labotarorium harus memiliki sistem instalasi listrik dan instalasi air serta memiliki tempat pembuangan limbah praktek.

      Saran
Sebaiknya untuk Guru Fisika atau Kepala laboraturium membuat desai laboraturium fisika sesuai
dengan Standarisasi Laboraturium Fisika Nasional, karena laboraturium yang baik dan nyaman
akan menambah semangat siswa dalam belajar dan bereksperimen.







DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/91133906/MAKALAH-LABORATORIUMmigumi,fitriyana.2011.desain dan fasilitas laboraturium sekolah. (online)
http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html
Fitriyana, 2011. Desain dan Fasilitas Laboratorium Fisika. (http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html pada tanggal 4 Maret 2012 pukul 11.37)
Peraturan  Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
Safriyani, Dewi. 2011. Strategi Pengelolaan Laboratorium SAINS. Medan: Program Pasca Sarjana UNIMED
Tahang, La. 2010. Desain Laboratorium.  (http://www.docstoc.com/?doc_id=92663466&download=1 diakses pada tanggal 3 Maret 2012 pukul 13.

No comments:

Post a Comment