Saturday, July 21, 2012

Kapsul Soyuz Antar Tiga Astronot Pulang


Setelah setengah tahun tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional, tiga astronot akhirnya kembali ke Bumi dengan selamat, Minggu, 1 Juli 2012. Tiga astronot ini pulang dengan sebuah kapsul ruang angkasa buatan Rusia.

Pesawat ruang angkasa, Soyuz, mendarat di stepa di sebuah wilayah Asia Tengah, tepatnya di negara Kazakhstan pada 4:14 EDT (04.14 GMT). Soyuz membawa astronot NASA Don Pettit, kosmonot Rusia Oleg Kononenko, dan astronot Belanda Andre Kuipers kembali ke planet asal mereka.

"Semuanya baik. Kami merasa hebat," ujar Kononenko di radio Mission Control Center Russia, sesaat sebelum mendarat.

Kapsul Soyuz mendarat di sebuah stepa di Kazakhstan.



Para penjelajah ruang angkasa tersebut telah dipindahkan dari stasiun ruang angkasa beberapa jam sebelum pesawat ruang angkasa buatan Rusia Soyuz TMA-03M untuk memulai perjalanan pulang. Mereka mendarat di bawah langit biru yang dihiasi dengan beberapa awan putih di langit Kazakhstan, di  mana waktu setempat sudah masuk hari Minggu sore.

Pettit, Kononenko dan Kuipers tiba di pos terdepan yang mengorbit pada bulan Desember 2011. Ketiganya telah terbang dalam misi sebelumnya ke stasiun ruang angkasa, membuat mereka menjadi awak space flyers veteran.

Dalam posting blognya, Pettit menggambarkan hari terakhirnya di ruang angkasa. Ia merefleksikan dampak dari misi bulannya yang panjang. Pettit juga mendorong umat manusia untuk terus menembus batas-batas eksplorasi ruang angkasa.

"Di Bumi, perbatasan dibuka perlahan-lahan," tulis Pettit. "Teknologi berlayar dikenal dan maju selama lebih dari seribu tahun sebelum bumi dikelilingi." 

"Tindakan berani seperti ini membutuhkan teknologi, kemauan, dan keberanian untuk mengeksplorasi. Kadang-kadang Anda memilikinya, tetapi tidak yang lain. Saya hanya berharap bahwa upaya kecil saya di sini, mungkin menambahkan satu butir pasir ke pantai pengetahuan, akan membantu generasi mendatang untuk menyebut ruang angkasa adalah 'rumah'," lanjut Pettit.

Sepanjang misi mereka, Pettit dan Kuipers membagi foto bumi dari ruang angkasa melalui Twitter dan berbagi foto penerbangan melalui Flickr yang menakjubkan publik. Pettit juga secara teratur memperbarui blog tentang pengalamannya di stasiun ruang angkasa, termasuk beberapa puisi sebagai penghargaan bagi kehidupan di ruang angkasa.

Pettit juga menyimpan jurnal sebagai cara yang menyenangkan untuk mendokumentasikan kegiatan ilmiah pada pos orbit terdepan. Misalnya, Pettit menulis update blog dalam suara dari tanaman zucchini saat ia bereksperimen dengan berbagai jenis tanaman tumbuh di micro-gravity.

Kemudian, pada Jumat, 29 Juni, Pettit menulis sebuah puisi berjudul "Hari Terakhir di Ruang Angkasa," untuk merenungkan kenangan misi, pengalaman-pengalaman yang menggerakkannya, serta antisipasinya di atas saat melihat istri dan anak-anaknya lagi segera.

Selama berada di laboratorium yang mengorbit, tiga penjelajah ruang angkasa ini juga sempat menggelar sambutan untuk pesawat ruang angkasa komersial pertama yang mengunjungi stasiun, SpaceX.

Kapsul Dragon tak berawak SpaceX ini diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam penerbangan uji untuk menunjukkan kemampuan pesawat ruang angkasa yang mampu membawa kargo dari dan ke orbit rendah Bumi. Saat Dragon mendekati stasiun, Pettit dan Kuipers menggunakan lengan robotik terluar untuk menarik kapsul dari ruang angkasa dan memarkir secara manual hingga melakukan sesuatu yang kompleks.

Uji terbang yang berhasil meletakkan dasar bagi NASA untuk menggunakan pesawat ruang angkasa komersial untuk mengangkut kargo, dan satu hari astronot untuk stasiun ruang angkasa. SpaceX memegang kontrak US$ 1,6
miliar dengan NASA untuk 12 pesawat penerbangan pengiriman kargo tak berawak.

Kononenko menjabat sebagai komanda Expedition 31 selama ia tinggal di angkasa. Kemudian ia mengalihkan tanggung jawabnya ke sesama kosmonot Rusia, Gennady Padalka, dalam sebuah upacara perubahan komando resmi, Sabtu, 30 Juni 2012.

Keberangkatan Pettit, Kononenko dan Kuipers meninggalkan hanya tiga orang saat ini untuk menempati stasiun ruang angkasa sampai tiga awak baru diluncurkan ke kompleks pada 14 Juli. Padalka, astronot NASA Joe Acaba dan kosmonot Rusia Sergei Revin akan tetap di atas orbit terluar sampai September.


Fakta Unik Penemuan Satelit Baru Pluto


Para ilmuwan mengumumkan penemuan sebuah bulan atau satelit baru di sekitar Pluto pada tanggal 11 Juli. Dengan begitu, sekarang satelit dari planet Pluto menjadi lima.
Para peneliti menggunakan NASA Hubble Space Telescope untuk melihat bulan Pluto  yang baru ditemukan tersebut. Instrumen ini juga menemukan tiga satelit Pluto lainnya yaitu P4 tahun lalu, Nix dan Hydra di tahun 2005.

Berikut adalah beberapa fakta seru tentang bulan baru:

1. Nama yang sangat pendek

Satelit baru Pluto ini telah diberi sebutan S/2012 (134.340) 1, tapi itu tidak mungkin bagi siapapun selain para astronom untuk menyebutnya demikian. Untuk penamaannya, satelit ini akan diberi nama P5 (sangat pendek kan?). 

International Astronomical Union yang mengawasi penamaan benda langit, sebenarnya telah menetapkan bahwa benda di lingkungan Pluto menerima nama mitologi berhubungan dengan dunia mitos. Pluto, Charon, Nix dan Hydra sudah memenuhi persyaratan ini, tapi P4 (nama satelit Pluto ke empat) dan P5 ini sangat tidak berhubungan dengan mitologi.

2. Satelit yang sangat kecil

P5 tidak ada apa-apanya dibanding bulannya Bumi. Peneliti berpendapat bahwa P5 berbentuk tidak teratur, dengan diameter antara 6 sampai 15 mil.

P5 diketahui sebagai satelit Pluto terkecil. Charon sendiri berdiameter 648 mil, Nix dan Hydra mempunyai diameter antara 20 sampai 70 mil, dan P4 antara 8-21 kilometer.

Sebagai perbandingan, bulan bumi mempunyai diameter kira-kira 2.150 mil.

3. Sangat dekat dengan Pluto

P5 beredar di sekitar Pluto pada jarak rata-rata 29.000 mil, terletak di luar orbit Charon tapi di dalam orbit Nix, Hydra dan P4. Menurut peneliti, orbit dari semua bulan Pluto tidak diketahui secara pasti.

Sedangkan Bulan Bumi mengelilingi planet kita dari jarak sekitar 239.000 mil.

4. P5 membuat astronom cemas

Penemuan P5 menarik bagi para peneliti untuk mempelajari tata surya luar, tapi mungkin juga menyebabkan beberapa dari mereka sedikit cemas juga.

Pesawat ruang angkasa NASA, New Hosrison akan menuju Pluto pada tahun 2015 untuk menyelidiki planet tersebut beserta satelit-satelitnya. Terdeteksinya P5, dan P4 tahun lalu, menunjukkan bahwa sistem Pluto lebih ramai dari para yang dipikirkan ilmuwan. Jadi New Horizons mungkin harus berhati-hati, karena tabrakan dengan partikel sekecil bola tenis saja bisa mengakibatkan pesawat ruang angkasa bergerak cepat keluar jalur.

"Kita telah menemukan lebih dan lebih, sehingga keprihatinan kita tentang bahaya akan naik," kata peneliti utama New Horizons Alan Stern, dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado kepada SPACE.com.

5.Terbentuk dari tabrakan benda langit

Berdiameter kira-kira 1.430 mil, Pluto jauh lebih kecil dari bulan Bumi. Jadi peneliti sangat tertarik dengan koleksi yang kompleks dari satelit Pluto tersebut.

Para ilmuwan saat ini berpikir bahwa semua satelit Pluto yang telah ditemukan adalah peninggalan dari tabrakan masif antara planet kecil dan objek besar lainnya di Kuiper Belt, cincin es luar di orbit Neptunus berjuta-juta tahun yang lalu.

Neil Armstrong Hampir Tewas Sebelum Pergi Ke Bulan

Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong mendarat dengan selamat di bulan. Peristiwa rumit 43 tahun lalu ini lebih baik dibanding ketika dia latihan untuk Kendaraan Penelitian Pendaratan Bulan. Armstrong hampir tewas saat ujicoba itu terjadi. 

Ketika Presiden Kennedy menjanjikan Amerika Serikat akan mendarat di bulan, NASA masih belum paham cara menuju bulan. Agensi antariksa AS itu hanya paham secara teori, tapi praktik belum tentu semulus teori. NASA lantas meneliti cara mendarat di permukaan. 

Pusat Penelitian Penerbangan di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, AS menjadi tempat kelompok empat teknisi membahas pendaratan di bulan. Asisten Direktur, Hubert M. Drake berupaya mengatasi tantangan ini. MenurutDiscovery News, Armstrong saat itu masih menjadi pilot sipil. Dia satu-satunya teknisi pilot dalam kelompok itu. 

Kelompok dengan julukan Grup Drake merancang kendaraan yang bisa meniru karakteristik penerbangan pesawat antariksa yang menuju bulan. Bulan yang tidak memiliki atmosfer susah ditiru dengan replika program uji terbang di bumi. Tapi, tim ini bisa membuat tiruan beban dan pergerakkan pendaratan vertikal di bulan. 

Solusi simulasi dipecahkan Grup Drake dengan merancang Kendaraan Penelitian Pendaratan Bulan (LLRV). Kendaraan ini digunakan NASA untuk mempelajari dan menganalisa teknik pilot yang diperlukan untuk terbang dan mendarat dengan Modul Apollo Lunar. 

Pada 1968, Armstrong dan Pete Conrad menjadi astronot pertama yang dilatih menggunakan LLRV. Hingga Mei tahun itu, Conrad telah menjalani 13 penerbangan dan Armstrong 20 kali.

Pada 6 Mei 1968, Armstrong menjalani penerbangan ke-21. Saat inilah terjadi bencana. 

Tes berlangsung normal. Armstrong lepas landas secara vertikal. Dia naik hingga ketinggian di bawah 500 kaki. Setelah itu, dia beralih ke simulasi bulan dan mulai menguji pendaratan. 

Dia hendak turun seakan-akan berada di bulan. Tapi, pada ketinggian 230 kaki menuju gurun untuk mendarat, LLRV mulai bermasalah. LLRV terlempar ke depan dan terus menambah kecepatan. Armstrong berusaha memegang kendali, tapi tidak berhasil direspon. Kendaraan mulai kehilangan kendali ketinggian.

Dalam hitungan detik, Armstrong menyadari caranya lolos dari maut dengan melontar keluar dari LLRV. Dengan jarak kurang dari 200 kaki di atas tanah, Armstrong pun melompat keluar dari LLRV. 

Kendaraan simulasi itu terhempas ke lapangan. Bahan bakar di dalamnya menghasilkan kobaran api. Kerusakan yang tidak bisa diperbaiki ini menyebabkan kerugian yang ditaksir bernilai setengah juta dollar. 

Armstrong mendarat dengan parasut beberapa detik setelah pesawat jatuh. Dia berhasil lolos tanpa luka. Tapi, dia mengaku kekuatan lontaran menyebabkan lidahnya tergigit.

Penyelidikan pasca kecelakaan menunjukkan penyebabnya tidak terkait masalah desain LLRV. Masalahnya terletak pada propelan atau bahan bakar roket. Helium dalam tangki propelan habis lebih cepat dibanding kondisi normal. Ini menyebabkan tekanan yang kurang memadai memaksa bahan bakar hidrogen peroksida mengacaukan kontrol roket. Kondisi ini menyebabkan upaya Armstrong memperbaiki keadaan kendaraan menjadi tidak efektif.



SUMBER

Malam Awal Ramadhan Dihiasi 2 Planet


 Jum'at malam setelah Matahari tenggelam menjadi awal waktu memasuki bulan Ramadhan atau puasa. Selain hilal, malam pertama di bulan suci bagi umat Islam ini juga dihiasi oleh dua planet yang sudah sangat dikenal.


Planet pertama yang bisa dilihat dengan mata telanjang malam ini adalah Mars. Planet yang diduga menyimpan air dan kehidupan ini akan tampak kemerahan. Mars bisa dilihat dengan mengarahkan pandangan ke atas dan sedikit ke barat.


Siapa pun bisa melihat planet ini sesaat setelah Adzan Maghrib berkumandang. Mars akan tampak dengan magnitud 1,01. Magnitud menyatakan kecemerlangan benda langit. Semakin kecil hingga negatif, maka benda langit yang dimaksud akan semakin terang.


Planet lain yang akan terlihat adalah Saturnus. Planet yang memiliki struktur cincin yang khas ini bisa dilihat tak jauh dari Mars, hanya selisih beberapa derajat. Magnitud Saturnus adalah 1,28, cukup terang untuk bisa dilihat dengan mata telanjang. Saturnus bisa disaksikan pada waktu yang bersamaan dengan Mars.


Kedua planet tersebut bisa dilihat hingga sekitar pukul 23.00 WIB. Jadi, waktu menyaksikannya cukup panjang, masih bisa teramati setelah shalat tarawih pertama. Syarat tampaknya dua planet itu malam ini adalah malam yang cerah tanpa awan yang menghalangi. pengamatan di tempat yang gelap dan lapang akan lebih memuaskan.


Mengamati Mars dan Saturnus, satu hal yang bisa dipikirkan adalah soal adanya kehidupan di luar Bumi. Apakah memang ada kehidupan tersebut? Ilmuwan menyatakan bahwa Mars dan bulan yang mengelilingi Saturnus punya air atau atmosfer yang bisa mendukung kehidupan.


Selain dua planet tersebut, benda langit yang bisa disaksikan adalah Arcturus dan Vega. Arcturus adalah bintang paling terang di rasi Bootes, akan tampak dengan magnitud 0,15. Sementara Vega adalah bintang paling terang di rasi Lyra, akan tampak dengan magnitud 0.


SUMBER 

Astaga ! Asteroid Selebar 1,3 Km Menuju Bumi

AsteroidAsteroid selebar hampir satu mil akan melintasi bumi pada Minggu, 22 Juli 2012. Menurut Daily Mail, asteroid ini diperkirakan berukuran 2.000 hingga 4.500 kaki (609,6 meter hingga 1,37 km). Obyek ini dikategorikan asteroid terdekat bumi (NEA). Benda angkasa NEA 2002 AM31 digambarkan sebesar bangunan perkotaan AS. 


Para astronom memperingatkan agar tidak perlu panik. Benda raksasa ini akan melintasi luar angkasa dengan posisi 13,7 kali lebih jauh dari jarak bumi ke bulan. Batuan luar angkasa ini akan dilacak secara langsung dengan kamera di bumi dan antariksa. 


Menurut Space.com, asteroid 2012 AM31 ini akan berjarak sekitar 3,2 juta mil (5,2 juta km) dari bumi. Posisi terdekatnya akan dicapai pada 22 Juli 2012.    


Anda bisa menyaksikan asteroid ini melintasi bumi dengan menonton via live streaming Kamera Antariksa Slooh. Laman pengamatan angkasa ini akan menyajikan pandangan dari teleskop Observatorium Prescott, Arizona, Amerika Serikat dan Pulau Canary, barat Afrika. Tayangan langsung dijadwalkan mulai pada pukul 19.30 waktu setempat. 


Menurut ilmuwan, asteroid ini tidak berpotensi menabrak bumi pada akhir pekan ini. Tapi, benda luar angkasa ini tetap dalam pemantauan untuk potensi bahaya masa depan. Pusat Planet Minor di Cambridge, AS, mengategorikan batu raksasa ini sebagai "asteroid yang berpotensi menyebabkan bencana". 


Asteroid 2002 AM31 ditemukan pada 2002. Langkahnya sudah dilacak dengan radar oleh para astronom NASA. Mereka memasang antena radio dalam luar angkasa di Goldstone, California, AS. Observatorium Arecibo, Puerto Rico, juga sudah siap memantau pergerakan asteroid ini pada akhir pekan.