Nampak putih, bulat dan sedikit noda ke abu-abuan ketika kita melihat langit malam. Ya itulah si Bulan satu-satunya satelit alam yang dimiliki bumi kita. Penampakkan nya yang cukup dramatis dari waktu ke waktu membuat bulan sangat berarti dimasyarakat indonesia. Di zaman dahulu masyarakat jawa khusus nya sebelum listrik masuk, ketika bulan mencapai purnama dengan sinar terang nya. Aktifitas-aktifitas kecil dilakukan untuk meramaikan bulan purnama. Seperti bermain petak umpet dan permainan-permainan kecil lainnya. Bahkan tidak sedikit dari orang -orang didunia memimpikan bisa berjalan ke bulan. Kini bulan sudah tidak begitu berarti karena telah di gantikan dengan hiburan-hiburan zaman modern terkecuali untuk para astronom yang senantiasa menikmati keindahan permukaan kawah-kawah nya.
Bulan merupakan salah satu satelit alami yang dimiliki oleh bumi dan dalam jajaran satelit alami di tatasurya ia adalah urutan ke-5 dari satelit alam yang terbesar. Besar diameternya tidaklah lebih kecil dari seperempat diameter bumi kita. Bulan hanya berdiameter sekitar 3.474 km. Periode bulan mengelilingi bumi adalah selama 27,3 hari dan permukaan bulan yang selalu nampak hanya satu sisi permukaan saja. Hal ini disebabkan karena bulan berada pada orbit sinkron dengan bumi yang menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusi.
Seiring sang purnama bersinar dari bulan ke bulan tampak sesekali bulan lebih terang daripada bulan-bulan biasanya. Ini terjadi karena bulan memiliki jarak terdekat dan terjauh dengan bumi. Jarak terdekat dengan bumi disebut perige dan jarak terjauh dengan bumi disebut apogee. Perige bulan dengan bumi sekitar 363.300Km dan apoge sekitar 405.500Km. Cahaya bulan bukan lah cahaya murni atau cahaya yang dihasilkan oleh bulan itu sendiri melainkan bulan hanyalah memantulkan cahaya yang berasal dari cahaya matahari.
Meskipun bulan selalu mengelilingi bumi dan tertarik oleh gaya grafitasi bumi, ternyata bulan tidak jatuh kebumi. Hal ini disebabkan karena adanya gaya sentrifugal yang dihasilkan bulan ketika bulan mengelilingi bumi. Besar nya gaya sentrifugal yang dihasilkan bulan daripada gaya tarik(gravitasi) bumi menyebabkan bulan pada setiap tahunnya menjauh sekitar 3,8 cm. Fenomena ini telah di teliti oleh para ilmuwan dari bumi menggunakan LLR (Lunar Laser Ranging) dimana sinar laser akan ditembakkan ke bulan dan mengenai retroreflector (sejenis cermin)yang telah dipasang dibulan ketika astronom apollo mendarat dibulan. Kemudian dari pantulan sinar laser yang ditembakkan, akan dihitung rentang waktu yang dibutuhkan laser “PP BUmi bulan”. Pengukuran jarak bumi dengan bulan dilakukan dengan menghitung kecepatan cahaya X waktu yang ditempuh laser. Hasil perkalian di bagi dengan angka 2 maka didapatkan jarak bumi dengan bulan.
Dari hasil pengamatan yang di dapat tahun ke tahun, ternyata rentang waktu pemantulan berubah. Perubahan rentang waktu yang dibutuhkan laser “PP bumi bulan” akan mengubah hasil dari perhitungan jarak bumi bulan setiap tahun nya. Dengan perhitungan yang cukup akurat maka didapat bahwa bulan setiap tahun nya menjauh dari bumi. Dalam sebuah penelitian menyebutkan bulan menjauh sekitar 3,8 cm setiap tahun.
Referensi
id.wikipedia.org
en.wikipedia.org
universetoday.com
id.wikipedia.org
en.wikipedia.org
universetoday.com
sumber kafeastronomi
No comments:
Post a Comment