Wednesday, December 26, 2012

10 Fakta Tentang Astronomi

Ini dia 10 Fakta Tentang Astronomi yang perlu anda tahu

Fakta Astronomi
1) Bintang Neutron dapat berputar 500 kali dalam waktu 1 detik

2) Gerhana Matahari rata-rata bertahan selama 1 menit 58 detik, sedangkan Gerhana Bulan bertahan 1 jam 58 menit.

3) Ketika pertama kali terbentuk Jupiter, diyakini ukurannya 2x lebih besar dan panas. Ukurannya menciut 2 cm pertahun akibat radiasi panas

4) Jupiter berotasi kurang dari 10 jam, kecepatannya pun 50.000 km/jam. Sehingga menjadikannya planet yang memiliki rotasi tercepat di TataSurya

5) Satelit alam terbesar di TataSurya adalah Ganymede (milik Jupiter), lebih besar dari Merkurius

6) Orbit semua objek di Tata Surya terhadap matahari, berlawanan jarum jam

7) Solarmax adalah aktivitas matahari dimana kutub utara dan kutub selatan matahari bertukar tempat, dan biasanya terjadi setiap 11 tahun

8) Tata Surya kita mengorbit di dalam Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 251 km per detik.

9) Matahari mengorbit dalam BimaSakti setiap 200 juta tahun

10) Jarak terdekat Bulan ke Bumi (Perigee) adalah 363.300 km, jarak terjauhnya (Apogee) adalah 405.500 km

Sumber : Forum Astronomi Amatir Indonesia
posted from Bloggeroid

Jenis-Jenis Tahun

Jenis-Jenis Tahun - Tahun adalah satuan alamiah dari kalendar yang didasarkan pada periode revolusi bumi. Ada 3 macam jenis tahun yakni :



1) TAHUN SIDERIS

Tahun Sideris merupakan tahun yang didasarkan pada periode revolusi bumi mengelilingi matahari terhadap bintang yang lamanya 365.2564 hari surya rerata atau 365 hari 6 jam 9 menit 10 sekon.

2) TAHUN TROPIS

Tahun Tropis merupakan tahun yang didasarkan pada revolusi bumi terhadap titik musim semi (vernal equinox), yaitu terhadap permulaan berbagai musim. Tahun ini lamanya 365.2421 hari surya rerata atau 365 hari 10 jam 48 menit 46 sekon.

3) TAHUN ANOMALISTIK

Tahun Anomalistik merupakan tahun yang didasarkan pada selang waktu dua kali bumi berturut-turut melewati titik perihelion. Tahun ini lamanya 365.2596 hari surya rerata atau 365 hari 6 jam 13 menit 53 sekon.
posted from Bloggeroid

Tuesday, December 18, 2012

Pengertian GEOGRAFI

Bumi
     Istilah Geografi petama kali dikemukakan oleh Eratosthenes. Geografi berasal dari bahasa Yunani dari kata geo artinya bumu dan graphein artinya tulisan/lukisan. Jadi geografi secara harfiah artinya tulisan tentang bumi. Berdasarkan pemikiran tersebut, para ahli geografi berpendapat bahwa Eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

    Sedangkan pengertian Geografi menurut para ahli sebagai berikut:
 1. Menurut Preston E. James
   (Geografi is Mother Science) Geografi adalah induk dari ilmu pengetahuan, karena banyak ilmu pengetahuan yang dikaji selalu dimulai dari keadaan bumi.

 2. Menurut Prof. Bintarto
   Dalam bukunya yang berjudul Penuntun Geografi Sosial. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari ciri khas mengenai bumi dalam ruang dan waktu.

 3. Menurut Ullman (1954)
   Dalam bukunya Geography, a Spatial Interaction. Geografi adalah interaksi antarruang.

 4. Menurut Paul Claval (1976)
   Geografi ingin selalu menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan.

 5. Menurut Strabo
  Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.

 6. Menurut Karl Ritter
  Geografi adalah studi tentang daerah yang berbeda-beda di oermukaan bumi dalam keragamannya.

 7. Menurut John Hanrath.
  Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.

 8. Menurut Para Pakar Geografi pada Seminar Lokakarya di Semarang tahun 1988.
  Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dalam konteks keruangan.

 9. Menurut Claudius Ptolomaeus
   Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.

 10. Menurut Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980)
   Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa.

 11. Menurut Von Rithoffen (1905)
    Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.

 12. Menurut Maurice Le Lannou (1959)
    Geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

 13. Menurut  John Mackinder (1861-1947) 
    Geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.

 14. Menurut Alexander (1958)
    Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam.

 15. Menurut Ekblaw dan Mulkerne 
    Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.

 16. Menurut  Yeates (1963)
    Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.

 17. Menurut  Paul Vidal de La Blace (1915)
   Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.


  

Saturday, December 15, 2012

Atmosfer

      Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi.
      Tanpa atmosfer, makhluk hidup tidak akan mampu bertahan. Mereka akan segera binasa karena selalu dihujani oleh radiasi matahari dan kosmis, dibom oleh meteor-meteor tanpa henti, dan terpapar suhu lingkungan yang ekstrem. Atmosfer melindungi makhluk hidup dari beraneka ancaman mematikan tersebut. Atmosfer melingkupi bumi dengan lapisan pengaman berisikan campuran gas, uap air, dan partikel-partikel lain hingga setebal 300 km.Gaya gravitasi menahan atmosfer agar tidak terlepas ke ruang angkasa. Atmosfer di dekat permukaan bumi berkerapatan tinggi. Makin tinggi suatu tempat, makin renggang atmosfernya. Di area atmosfer lapis bawah, angin dan badai menyebarkan panas yang diterima dari matahari. Di lapisan-lapisan yang lebih tinggi, molekul-molekul penyusun atmosfer bertumbukan dengan meteor dan radiasi yang datang dari ruang angkasa.

   Sejarah Singkat Atmosfer
Selama beberapa miliar tahun pertama kehidupan di bumi, kondisi atmosfer masih sangat berlainan dari yang kita rasakan sekarang ini. Awalnya, atmosfer terdiri dari campuran nitrogen, karbon dioksida, dan uap air. Karbon dioksida dikenal sebagai gas rumah kaca, yang dapat memerangkap panas matahari di atmosfer bumi. Panas matahari dapat masuk ke dalam atmosfer, tetapi sulit terlepas keluar. Karbon dioksida berperan sebagai selimut yang menjaga ‘si orok’bumi tetap dalam keadaan hangat. Ketika makhluk hidup pertama berevolusi, mereka mulai memanfaatkan karbon dioksida dari atmosfer. Ketika pengaruh cahaya matahari kian menguat, keseimbangan pun tercapai. Pada masa itu makhluk hidup mulai melepaskan gas baru, yaitu oksigen. Ini berarti bahwa jenis-jenis hewan akan dapat bertahan hidup dengan menghirup oksigen. Mula-mula mereka menghirup oksigen lewat insang, kemudian dengan paru-paru. Kurang lebih sejak semiliar tahun silam, konsentrasi oksigen di dalam atmosfer telah cukup stabil.

    Lapisan-Lapisan Atmosfer
Batas antarlapisan di dalam atmosfer tidaklah jelas. Salah satu satelit ruang angkasa beredar pada jarak lebih dari 300 kilometer di atas permukaan bumi. Pada posisi tersebut masih ada atmosfer, walaupun sangat renggang sehingga hampir mendekati kondisi hampa udara. Kawasan ini dinamakan termosfer, di mana atom-atomnya panas (sampai 2.000 derajat Celcius), tetapi sangat renggang sehingga tidak akan membakar badan kita. Lapisan termosfer mencapai ketinggian hingga 80 kilometer di atas permukaan bumi. Di sinilah terdapat lapisan lain, yaitu mesosfer. Atom-atom pada lapisan mesosfer terionisasi, yaitu kehilangan banyak elektron. Atom-atom mesosfer mampu memantulkan pancaran radio gelombang pendek. Area ini sering dinamakan ionosfer, dan sangat penting untuk jaringan komunikasi radio global. Lapisan berikutnya adalah stratosfer, mencapai ketinggian hingga 15 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini bersuhu lebih dingin dan ditempati oleh lapisan ozon, sebuah lapisan yang berperan sebagai tirai pelindung radiasi ultraviolet yang berbahaya dari matahari. Kini kondisi lapisan ozon sungguh memprihatinkan, karena dirusak oleh bahan-bahan kimia yang dilepaskan dari berbagai aktivitas manusia. Letusan gunung api yang dahsyat dapat menghamburkan debu dan gas asam hingga ke lapisan stratosfer. Troposfer adalah lapisan atmosfer terdekat ke permukaan bumi, terhitung hingga ketinggian 15 kilometer dan memuat 80 persen dari seluruh massa atmosfer. Cuaca dunia mutlak dipengaruhi oleh lapisan troposfer.

Thursday, December 13, 2012

Astronomi Indonesia, Waktu Dahulu

Sejak dahulu orang Indonesia telah mengenal bintang-bintang dan mengelompokannya menjadi rasi bintang atau yang biasa disebut konstelasi bintang. Terutama bintang-bintang di langit selatan. Bintang-bintang tersebut dikaitkan dengan hidup keseharian mereka seperti :
  • Petani dalam menentukan waktu musim tanam
  • Nelayan dalam menentukan arah berlayar, waktu, dan musim tangkap ikan
  • Pemuka adat dalam menentukan waktu melakukan suatu aktivitas

perkembangan astronomi di indonesia

Beberapa bintang langit selatan yang dikenal waktu itu adalah :
  • Rasi Orion yang dikenal sebagai bintang Waluku
  • Rasi Crux yang dikenal sebagai bintang layang-layang
  • Alpha dan Beta Centauri yang dikenal sebagai bintang timbang
  • Pleiadesse yang dikenal sebagai bintang Kartika

Bahkan di bali ada suatu piranti sistem penanggalan yang dinamakan Tika, yang daoat digunakan untuk menetukan kapan bulan purnama dan bulan mati, panjang musim, dan juga dipakai untuk menentukan gerhana bulan ataupun gerhana matahari.

Sunday, December 9, 2012

Objek Studi Geografi

    Objek adalah sesuatu yang menjadi bahan kajian atau peneletian. Seperti yang sudah disimpulkan oleh para ahli geografi bahwa pengertian geografi dibagi menjadi dua objek. Objek geigrafi itu antara lain sebaga berikut:
  a. Objek Material
 Objek Material adalah semua gejala yang terjadi di permukaan bumi atau geosfer, yang meliputi: Atmosfer (lapisan udara), Hidrosfer (lapisan air),Litosfer (lapisan batuan), Biosfer(makhluk hidup), dan Antroposfer (manusia).
   Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi, udara yang menyelimuti bumi, udara yang menyelimuti bumi semakin ke atas semakin renggang, dan lapisan ini mempunyai ketebalan 1.000 km. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
  1. Troposfer
     a. Ketinggian 0 - 8 km (kutub) dan 0 - 6 km di khatulistiwa.
     b. Tempat terjadinya cuaca dan iklim angin, hujan, petir, awan.
     c. Temperatur tidak konstan semakin atas suhunya semakin turun.
     d. Merupakan lapisan apaling dekat dengan bumi.

  2. Stratosfer
    Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon yang berfungsi menyaring sinar ultraviolet yang datang dari matahari.

  3. Meseosfer
    a. Adanya penurunan suhu sampai 100 derajat.
    b. Tempat terbakarnya benda-benda langit (meteor).

  4. Termosfer
    Ketinggian termosfer mencapai 80 - 800 km. Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio.

 5. Eksosfer
   Eksosfer mempunyai ketinggian 800 - 1000  km dan merupakan lapisan terluas dari lapisan lainnya. Lapisan ini mempunyai pengaruh gaya berat sangat kecil sehingga benturan antara batuan-batuan udara tidak terjadi.

    Manfaaat Lpaisan Atmosfer antara lain
 a. Pernafasan bagi makhluk hidup.
 b. Perlindungan makhluk hidup dari radiasi matahari
 c. Perlindungan bumi dari jatuhnya benda-benda langit.
 d. Pemantulan gelombang bunyi untuk komunikasi.
 e. Pelayanan atau pelayaran bagi kapal layar.
 f. Penyerbukan tanaman.
 g. Olahraga terutama terbang layang.
 h. Penyebab hujan.
 i. Penggerak kinir angin.

   Hidrosfer berasal dari kata hidros artinya air dan sphere artinya lapisan. Jadi hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Air yang ada di bumi mengalami siklus perputaran, hal ini dipengaruhu gejala meteorologi dan klimatologi.
   Hidrosfer meliputi perairan darat dan perairan laut.  Perairan darat merupakan sekumplan air yang ada di daratan, baik di permukaan bumi maupun di dalam bumi. Perairan darat meliputi sungai, danau, dana rawa. Adapun perairan laut meliputi selat, laut dan samudra.

   Lithosfer berasal dari kata lithos artinya batuan dan sphere artinya lapisan, jadi lithosfer adalah lapisan kulit bumi. Kulit bumi terdiri atas beberapa lapisan.
   1. Lapisan Inti Bumi (barisfer) merupakan bahan padat yang yang terdiri atas lapisan nife (niccium = nikjel dan ferrum = besi), jari-jari kurang lebih 3.470 km.
   2. Lpaisan Pengantara (astensfer/mantel bumi) merupakan bahan cair yang bersuhu tinggi dan berpijar, kurang lebih tebalnya 1.700 km.
   3. Lpaisan Luar (lithosfer) lapisan yang terletak dibagian liar dari bumi y6ang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan sial (silinsium alumunium) dan lapisan sima (silinsium magnesium).

    Biosfer berasal dari kata bio artinya makhluk hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi biosfe adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup, yang meliputi tumbuhan (flora) dan hean (fauna).
  Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi antara wilayah satu dengan wilayah lainnya mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Adapun yang mempengaruhi perbedaan persebaran flora dan fauna sebagai berikut.
   1. Faktor iklim (klimatik) misalnya suhu, curah hujan, angin, dan kelembapan udara.
   2. Faktor Edatik (tanah) misalnya struktur tanah, tekstur tanah, kesuburan tanah, dan jenis tanah.
   3. Faktor Biotik (makhluk hidup) misalnya hewan, tumbuhan dan manusia.
   4. Faktor fisiografi misalnya bentuk lahan dan ketinggian rumput.

    Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang mempelajari khusus manusia yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktivitas kehidupannya. Oleh karena itu manusia mempunyai akal budi, daya cipta dan kreatifitas, maka manusia dapat menempati dan memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Pemanfaatan antroposfer oleh manusia untuk penggunaan lahan, seperti pemukiman, persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan, industri, perikanan, dan kepariwisataan.

  b. Objek Formal
 Objek Formal adalah cara pandang, cara berfikir atau menganalisis terhadap objek materia yaitu atmosfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer, dan antroposfer.
  Menurut Hagget (1983) objek geografi ada tiga. Berikut penjelasannya.
    1. Spetial Analisis (analisis keruangan) meliputi struktur keruangan (spatial struktur), pola keruangan (spatial pattern), proses keruangan (spatial processe).
    2. Ekologi Analisis (analisis kelingkungan) menganalisis interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan.
    3. Regional Complex (analisis komplek wilayah) merupakan perpaduan antara analisis ruang dengan analisis kelingkungan.
   
   

Thursday, December 6, 2012

Jenis dan Gambar Peta

   Berdasarkan Sumber Data
 1. Peta Induk

Peta Induk
 2. Peta Turunan

Peta Turunan
   Berdasarkan Isi yang Disajikan
 1. Peta Umum, peta umum ada 3 macam:
   a. Peta Topografi


Peta Topografi
   b. Peta Chorografi

Peta Atlas
   c. Peta Tematik

Peta tematik
   Berdasarkan Skalanya
 1. Peta Kadaster

Peta Kadaster
  2. Peta Skala Besar

Skala Besar
 3. Peta Skala Sedang

Skala Sedang
 4. Peta Skala Kecil

Skala Kecil
 5. Peta Geografi

Peta Geografi
    Berdasarkan Macamnya
  1. Peta Foto

Peta Foto
 2. Peta Garis

Peta Foto
    Berdasarkan Bentuknya
 1. Peta Stasioner

Peta Stasioner
 2. Peta Dinamis

Peta Dinamis

Wednesday, December 5, 2012

Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta

      Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli.

  1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
     Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

  2. Menurut Aryono Prihandito (1998)
     Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu.

  3. Menurut Erwin Rainsz (1948)
     Peta adlah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

  4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
     Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

    Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.

     Jenis-jenis Peta 
  1. Berdasarkan Sumber Datanya
     a. Peta Induk (Basic Map)
      Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
     b. Peta Turunan
     Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

  2. Berdasarkan isi Data yang disajikan
    a. Peta Umum
      Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan.
     Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
      1. Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama

Garis Kontur
          Sifat-sifat garis kontur pada peta topografi antara lain sebagai berikut.
           a. Semakin rapat jarak antargaris kontur, menunjukan semakin curam daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila jarak antargaris konturnya jarang, maka tempat tersebut adalah landai.
           b. Bila ditemukan ada garis kontur yang bergigi, hal tersebut menunjukkan di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.

      2. Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

     3. Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

    b. Peta Tematik
       Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

Peta Pegunungan Lahan

 3. Berdasarkan Skalanya
   a. Peta Kadaster/teknik
     Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya.
   b. Peta skala besar
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
   c. Peta skala sedang
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
   d. Peta skala kecil
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
   e. Peta Geografi/Dunia
     Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

     Fungsi Pembuatan Peta
 a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi
 b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta.
 c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah.
 d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. 

     Untuk mengetahui lebih jelas jenis dan gambar peta, anda bisa klik disini. 

Sejarah Terbentuknya Bumi

Benua Pangea dan Laurasia
      Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam sistem tata surya kita. Menurut Alfred L Wegener dalam bukunya yang berjudul The Origin of Continent and Ocean tentang teori apung benua. Menurut Alfred L Wegener benua terdiri atas batuan sial (silisium almunium). Pada awalnya benua bersal dari satu benua yaitu benua Pangea. Setelah kurang lebih dari 200 juta tahun yang lalu benua itu pecah menjadi dua yaitu benua Gondwana dan benua Laurasia, kemudian selanjutnya menjadi bentuk benua yang sekarang ini. Menurut para ahli teori inilah yang mendasari pembentukan lempeng-lempeng bumi yang masih terus bergerak dan memicu terjadinya gempa-gempa yang terjadi di muka bumi ini. termasuk gempgempa yang terjadi di indonesia.
   

    Selain itu ada beberapa teori yang mengungkap sejarah terbentuknya bumi, antara lain sebagai berikut.

 1. Teori Kontraksi (Contraction Teori)
     Teori ini pertama kali di kemukakan oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lamasemakin sudut dan mengerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan daratan.

  2. Teori dua Benua ( Laurasia-Gondwana Theory )
     Teori ini menyatakan pada awalnya bumi terdiri atas dua benua-benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua ini kemudian bergerak perlahan ke arah ekuator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Edward Zuess.

  3. Teori Apung Benua ( Continental Drift )
    Menurut para ahli, teori inilah yang mendasari pembentukan lempeng-lempeng bumi, yang masih terus bergerak dan memicu gempa di berbagai wilayah. Termasuk gempa-gempa yang erjadi di indonesia.

  4. Teori Konvensi ( Convectiont Theory )
    Menurut teori konveksi yang di kemukakan oleh Arthurs Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava yang sampai ke permukaan bumi di mic oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

 5. Teori Tektonik Lempeng
    Teori ini menyatakan bahwa bagian luar dari bumi yaitu pada lapisan Lithosfer terdapat sekitar 20 segmen padat yang disebut dengan lempeng. Salah satu prinsip bahwa lempeng-lempeng yang ada di Lithosfer mengalami pergerakan.

   Adapun pergerakan lempeng tersbut dibedakan menjadi tiga macam:
       1. Divergen
          Merupakan pergerakan yang saling menjauh


Divergen
          Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang menyebabkan  naiknya material dari mantel bumi dan membentuk lantai samudra yang luas. Contohnya gerakan saling menjauh antara Afrika dengan Amerika bagian Selatan. Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Divergen.

       2. Konvergen
         Merupakan pergerakan yang saling mendekat.

Konvergen
       Lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang menyebabkan salah satu dari lempeng tersebut masuk ke dalam mantel bumi dan berada di bawah lempeng lainnya. Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik dengan benua disebut Zona Konvergen, contohnya tumbukan antara lempeng India dengan benua Eurasia yang menghasilkan pegunungan Lipatan muda Himalaya yang merupakan gunung tertinggi di dunia dengan puncaknya tertingginya yaitu Mount Everst.Sedangkan zona berupa jalur tumbukan antar lempeng benua disebut zona Absduksi atau zona tunjam, contohnya tumbukan antara benua Amerika dengan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan pegunungan Rocky dan pegunungan Andes.

       3. Patahan Transform
          Lempeng-lempeng bergerak saling bergesekan tanpa penghancuran pada Lithosfer.
Patahan Transform
        Contohnya gesekan antara Samudra Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Selatan. Zona berupa jalur  tempat pergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).

 6. Bagan Lapisan Bumi
Lapisan Bumi

   Lithosfer berasal dari kata lithos artinya batuan dan sphere yang berarti lapisan. Jadi Lithosfer adalah lapisan kulit bumi. Kulit bumi terdiri atas beberapa lapisan sebagai berikut.
    1. Lapaisan Inti Bumi (Barisfer) merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan nife (nicellum: nikel dan ferrum: besi), jari-jari kurang lebih 3.470 km.
    2. Lapisan Pengantara (Astenosfer/mantel bumi) merupakan bahan cair yang bersuhu tinggi dan berpijar, kurang lebih tebalnya sekitar 1.700 km.
    3. Lapisan Luar (Lithosfer) yang terletak dibagian luar dari bumi yang terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan sial (silinsium allumunium) dan lapisan sima (silinsium magnesium).


      Lapisan sial merupakan lapisan yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata 1.200 km dan lapisan ini juga di namakan kerak bumi.

 Kerak bumi dibedakan menjadi  dua macam yaitu:
  a. Kerak Benua: merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit dibagian atasnya, sedangkan batuan basalt dibagian bawahnya, kerak ini di atasnya benua.
  b. Kerak Samudra: merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut dibagian atasnya, kemudian di bawahnya tersusun batuan vulkanik dan paling bawah dari batuan beku. Kerak ini di atasnya berupa samudra, kerak samudra lebih tipis dan lebih berat dari kerak benua.

Kerak Bumi

      Lapisan sima (sillium magnesium) merupakan lapisan yang terdiri atas bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 1.000 km.
 Batuan Lithosfer dapat di bagi menjadi 3 macam.
      1. Batuan beku yaitu batuan yang berasal dari magma yang mengalami pendinginan , terdiri atas:
         a. Batuan beku dalam (plutonik) yaitu batuan beku yang terjadi di dalam kulit bumi. Contohnya granit, diorit, batholit, laolit, gabro, dan seynit.
         b. Batuan beku luar (leleran/efusif) yaitu batuan beku yang terjadi di luar kulit bumi. Contohnya andesit, obsidian, dan batu apung.
         c. Batuan beku korok (gang) yaitu batuan yang terjadi di korok atau gang gunung api. Contohnya granit posfir dan diorite posfir.

     2. Batuan Sedimen (endapan): batuan ini terjadi jika batuan beku mengalami pelapukan kemudian bagian-bagian yang lepas diangkut oleh tenaga air dan angin.
   Macam-macam batuan Sedimen
          a. Berdasarkan Tenaga Pembawanya
           - Sedimen Glasial: tenaga pembawanya adalah es atau salju yang mencair. Contohnya Morena.
           - Sedimen Aeris: tenaga pembawanya adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf dan tanah pasir.
           - Sedimen Aquatis: tenaga pembawanya adalah air. Contohnya breksi, konglomerat dan tanah pasir.
          b. Berdasarkan tempat pengendapannya
           - Sedimen Limnis: diendapkan di dasar danau atau rawa.
           - Sedimen Teristis: diendapkan di daratan.
           - Sedimen Marine: diendapkan di dasar laut.
           - Sedimen Fluvial: diendapkan di sungai.
         c. Berdasarkan proses pengendapannya
           - Sedimen Klastis (mekanik): proses pengendapannya hanyut secara mekanik.
           - Sedimen Kimiawi: proses pengendapannya dipengaruhi proses kimia.
      3. Batuan Metamorfosis: batuan yang terjadi karena batuan beku atau batuan sedimen yang berubah sifat dan bentuk karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat besar.
    Ada tiga macam batuan metamorfosis:
     a. Meamorfosis Kontak (termik): terjadi karena pengaruh suhu tinggi yang berasal dari magma. Contohnya marmer dari batuan kapur, antrasit dari batu bara.
     b. Metamorfosis Pneumatolis: terjadi karena pengaruh tinggi dan endapan yang tebal di atasnya. contohnya batu pasir dari pasir.
     c. Metamorfosis Dinamo (sintektonik): terjadi karena pengaruh suhu dan taekana tinggi contohnya batu asbak.
      
        SIKLUS BATUAN
Siklus Batuan

 7. Pergerakan Bumi
    Bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu 365 hari, 6 jam, 9 menit , 10 detik, serta menempuh jarak sejauh 958 juta km. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk sekali mengitari matahari ini disebut satu tahun bumi. Dalam mengorbit matahari, bumi bergerak dengan kelajuan rata-rata 107,2 km/jam. Di samping mengitari matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan untuk berputar satu kali pada porosnya sama dengan 23 jam, 56 menit, dan 4 detik, yang disebut sebagai satu hari bumi.

 8. Rotasi Bumi
   Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya (sumbunya). Untuk menyelesaikan satu putaran penuh, bumi memerlukan waktu 24 jam. Jadi setiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15°. Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negatif. Akibat rotasi itulah, benda-benda langit melakukan peredaran semu harian dari timur ke barat.
   Akibat Rotasi Bumi
  a. Peredaran semu harian dari benda-benda langit.
  b. Peristiwa siang dan malam serta perbedaan waktu.
  c. Pembelokan arah angin pasat
  d. Perbedaan percepatan grafitasi di permukaan bumi.

 9. Revolusi Bumi
   Bumi beredar mengitari matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekliptika. Orbitnya hampir seperti lingkaran (360°) dengan periode 365  hari, 6 jam, 9 menit, 10 detik. Hal tersebut dinamakan satu tahun siderik, yaitu periode yang dihitung saat bumi bergerak mulai dari titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir tetap pada titik itu lagi. Orbit planet-planet lain tidak sebidang dengan ekliptika. Sudut yang dibentuk oleh ekliptika dengan bidang orbit planet lain itu dinamakan sudut inklinasi.
    Arah Revolusi bumi adalah negatif atau arah timur, artinya arah peredarannya berlawana dengan arah perputaran jarum jam. Sumbu bumi miring 66,5° terhadap bidang ekliptika.

   Akibat Revolusi bumi sebagai berikut
  a. Gerak semu matahari tahunan.
  b. Perubahan lamanya waktu siang dan malam.
  c. Pergantian musim
  d. Perubahan paralaks suatu bintang.
  e. Gerak semu bintang tetap di bola langit.

Saturday, December 1, 2012

Materi Astronomi di LKS ini kurang tepat



 saya mencoba untuk sekedar membaca-membaca isi LKS Geografi yang penerbitnya maaf saya tidak sebutkan demi nama baik penerbitnya. Dan ternyata pada bab Astronomi terdapat beberapa kekeliruan.

Diantaranya :

-------------------------------------------------------


Hmm benarkah ada teori terbentuknya jagad raya yang bernama “Teori Jagad Raya” ? Setahu saya Cuma ada Teori Materialisme, Teori Big Bang, dan Teori Steady State.

-----------------------------------------------------------------------






Kenapa disebutkan lagi ????



-----------------------------------------------------------------------




Lagi-lagi disebutkan kembali dengan penambahan lagi....

-----------------------------------------------------------------------



Disitu tertulis berdiameter puluhan bahkan ratusan ribu kilometer . Emang ada yang puluhan ribu kilometer ??? Bukankah bintang memiliki diameter ratusan sampai jutaan kilometer

-----------------------------------------------------------------------



4000 Kelvin Termasuk relatif dingin ???? Ada derajatnya lagi... bukankah kelvin merupakan Satuan SI yang tidak memerlukan derajat


-----------------------------------------------------------------------





Jiahhh Masa sih 32O Celcius ??? 
Yang bener suhu ketika menghadap matahari, 180-430 derajat celcius

-----------------------------------------------------------------------






Disitu tertulis “Berdasarkan letaknya Planet-planet diklasifikasikan menjadi planet material penyusunnya”
Sangat tidak masuk akal kan ?


-----------------------------------------------------------------------

Oke sekian artikelnya... 
Semoga bermanfaat

Astronomi, Malang Nasibmu


Astronomi, sebuah ilmu besar yang mempelajari tentang angkasa luar merupakan ilmu yang paling tua. Sangat disayangkan sekali Mata Pelajaran Astronomi di Indonesia tidak berdiri sendiri melainkan bergabung dengan Mata Pelajaran lain. Padahal objek kajiannya sangat berbeda.

Sebagai contoh, Pada Tingkat Sekolah Dasar materi Astronomi hanya disampaikan saat di kelas 6 SD yakni pada mata pelajaran IPA SAINS. Sedangkan pada tingkat SMP materi Astronomi di temui pada bab terakhir mata pelajaran Fisika Kelas 9 SMP. Sementara itu pada tingkat SMA materi Astronomi dapat ditemui pada mata pelajaran Geografi kelas 10 SMA semester pertama.
Sungguh sangat disayangkan. Andaikan saja Astronomi dapat berdiri sendiri dan sudah diajarkan sejak dini. Bukankah Astronomi selalu diikutkan pada Olimpiade-olimpiade Internasional ?

Cara Menentukan Massa Bintang dan Objek Benda Langit



Pada dasarnya tidak ada alat yang bisa digunakan untuk secara langsung mengukur massa sebuah objek di langit.  Massa suatu benda langit hanya dapat ditentukan dari pengaruh gravitasinya pada benda langit lainnya, yaitu dari gerak orbitnya. Contohnya adalah massa Matahari yang dapat ditentukan dengan mengamati gerak orbit planet. Dan untuk penentuan massa bintang, secara umum hanya dapat ditentukan bila bintang itu merupakan komponen bintang ganda.
Untuk menentukan massa bintang, Hukum Kepler ketiga dapat diterapkan dalam gerak kedua bintang di bintang ganda.
Berdasarkan Hukum Kepler ketiga, kuadrat kala edar obyek yang mengorbit Matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata si obyek dari matahari. Dan hubungan Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Kepler ketiga bisa memberikan massa total kedua bintang dalam sistem bintang ganda dalam hubungan :
 dengan (d1 + d2) = R      
P = periode orbit
m1 dan m2 = massa kedua bintang
R = total jarak separasi antara kedua bintang dengan pusat massa.

Hubungan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui massa komponen bintang ganda itu.
Bagaimana dengan bintang tunggal?
Dengan diketahuinya sistem keplanetan di bintang-bintang lain, penerapan Hukum Kepler ketiga dapat digunakan untuk mengetahui massa bintang induk sistem tersebut.
Untuk bintang tunggal, diagram Hertsprung Russel juga bisa digunakan sebagai faktor penentu massa. Untuk bintang di Deret Utama, sifat-sifatnya memiliki keterkaitan yang erat dengan massanya. Massa bintang menentukan berapa lama ia akan berada di deret utama. Semakin besar massa sebuah bintang, maka semakin boros pula ia menguras hidrogennya sehingga umurnya akan lebih singkat. Dengan mengetahui luminositas atau temperatur sebuah bintang maka kita bisa menentukan massanya. Di deret utama, luminositas sebuah bintang sebanding dengan pangkat 3,5 massa sebuah bintang. 

Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya bisa menentukan massa sebuah bintang secara langsung menggunakan metode lensa mikro gravitasi. Dengan teknik ini para astronom berhasil menentukan massa bintang dengan melihat efek yang ditimbulkan bintang pada berkas cahaya yang melewatinya